Pengalaman Camping di Buper Jurang Senggani Tulungagung

*semua foto yang dicantumkan merupakan dokumentasi pribadi*

Kamu lagi stress, overthinking dan merasa gelisah akhir-akhir ini? Merasa lelah dengan segala kondisi yang ada disekitar? Butuh liburan atau menyegarkan pikiran dan badan? Sepertinya kamu bisa mencoba salah satu kegiatan yang baru saja saya lakukan bersama teman-teman saya di alam, yaitu camping.

Well bisa dibilang ini bukan camping pertama saya, tapi bisa dibilang juga ini unofficial camping pertama saya yang benar-benar free tanpa embel-embel pekerjaan.

Jadi, awalnya saya tidak pernah berencana untuk menghabiskan akhir pekan saya di awal Juni lalu dengan camping. Sampai salah satu teman, mengajak saya untuk mencoba pengalaman baru ini. Dan begitulah awalannya, hingga kemudian saya bersyukur dengan momen ini di tengah kondisi saya yang memang sangat membutuhkan jalan-jalan wkwkw.

*pintu masuk Buper Jurang Senggani dan jalan setapak di area Buper*

Camping kami kali ini berlokasi di salah satu buper atau bumi perkemahan yang berada di kabupaten Tulungagung, tepatnya berada di area hutan nglurup, Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan biasa disebut dengan 'bumi perkemahan sendang jurang'. Oh ya tempatnya menerapkan protokol kesehatan selama era new normal kemarin dan  tenda antar pengunjung juga diberi jarak.

*area buper*

Perjalanan yang saya tempuh dari kota Trenggalek menuju tempat camping ini kurang lebih satu jam. Untuk jalan menuju buper ini bisa dikatakan mudah diakses karena full sudah teraspal ya, kecuali di beberapa titik saja ketika mendekati area sendang (beberapa titik aspalnya terkelupas). Jalan yang dilalui juga tidak terlalu curam hanya naik dan juga tidak terlalu berkelok. Ketika anda mendekati area sendang atau sudah mulai memasuki kecamatan Sendang anda bisa merasakan udara yang mulai dingin dan segar sekali. 

Setalah sampai di area sendang, kamu akan dikenai tarif masuk untuk camping beserta parkirnya. Untuk tarif yang harus kami bayar perorang sekitar Rp 7000,- saja. Murah sekali bukan :)

Oh ya sebelum kalian memutuskan untuk melakukan camping bersama teman-teman kalian, pastikan persiapkan dengan matang ya peralatan apa saja yang harus dibawa. Pastikan juga fisik sehat ya. Sesuaikan kebutuhan tenda yang harus kalian bawa dengan jumlah anggota kelompok kalian, jangan lupa sleeping bag untuk masing-masing orang karena udaranya ketika malam dingin sekali disini. Kira-kira ini yang kamu butuhkan untuk melengkapi perjalanan camping-mu :

    1. Jaket (bagi yang tidak kuat dingin saya sarankan membawa sarung tangan juga)

    2. Senter

    3. Kompor camping untuk memasak air panas (camping kurang indah tanpa kopi bukan? :))

    4. Makanan dan air mineral (barangkali ingin lebih hemat daripada beli di daerah buper)

    5. Obat pribadi dan barang pribadi yang sekiranya kalian perlukan  

Kami sampai di buper sendang jurang sekitar pukul 16.00 WIB, teman-teman saya segera menentukan di area mana kami akan mendirikan tenda untuk bermalam. Jadi area buper ini bisa dibilang seperti bukit, jadi ada beberapa spot dimana kamu bisa memilih dimana ingin mendirikan tenda. 

Area pertama, berada di paling bawah bisa dibilang area utama karena disini paling luas. Berdekatan langsung dengan jalan, tempat parkir serta mushola dan toilet. 

Area kedua berada di tengah, jadi dari area pertama kamu perlu untuk naik sedikit jika ingin mendirikan tenda di area ini. 

Dan area ketiga berada di paling atas dan kamu harus sedikit mengeluarkan energimu untuk sampai ke spot paling atas. Sayangnya waktu itu area atas sedang digunakan untuk sebuah acara formal dan pengunjung tidak diperbolehkan berkemah di atas.

Baca juga : Camping di Coban Rambat

Dan kami memilih area tengah atau kedua dengan pertimbangan ingin mendapatkan view yang lebih bagus, juga ingin menjauh dari jalan dimana orang berlalu lalang. 

*suasana pagi di hari selanjutnya*

Dan juga satu yang perlu kamu pastikan ketika berkemah pastikan ada satu atau dua teman mu yang bisa mendirikan tenda ya :D. Walaupun tenda doom bisa dibilang mudah untuk didirikan dibanding tenda-tenda ala pramuka dulu, tapi kalau belum pernah mencoba sekalipun pasti akan memakan waktu lebih untuk mendirikan tenda. So, i wanna say thank you buat temen-temen kemarin yang cepet banget berdiriin tendanya. Kalian keren guys :)

Mendirikan tiga tenda beserta membawa semua barang kami ke area tenda memakan waktu kurang lebih 40 menit. Saat malam tiba, suhu mulai terasa turun. Jaket kaos kaki pun segera kami gunakan. Oh ya area buper ini memiliki sekitar 5 kamar mandi, 2 kran wudhu, mushola yang bersih dan nyaman, serta area penjual makanan. Jadi kalau kalian lupa tidak sempat packing makanan dari rumah jangan khawatir, ada penjual makanan disini.



*suasana malam*

Malamnya kami habiskan untuk bertukar cerita, bersenda gurau ataupun memainkan beberapa permainan kartu seperti uno. Dan memandang langit malam disini luar biasa indahnya, beruntung sekali kami bisa sedikit menikmatinya. Sayang kamera hp saya tidak menjangkau untuk mengambil fotonya. Huhu. 

Semakin malam suhu semakin turun, puncaknya di pukul 02.00 WIB saya merasa jaket yang saya kenakan tidak lagi memberi kehangatan. Maka dari itu pastikan membawa sleeping bag untuk masing-masing anggota karena memang area pegunungan pasti dingin.

*menunggu datangnya matahari dibalik pohon*

Pagi keesokan harinya, kami sarapan ala kadar dari makanan yang kami bawa. Menyambut sinar matahari terbit dibalik pepohonan sambil minum kopi sungguh nikmat tak tertandingi. 

*menikmati sinar matahari yang menghangatkan, foto oleh Mba Maya*

*sarapan sehat ala kami, terimakasih Mba Ien sudah dibawakan buah ๐Ÿ’—*

Rencana Perjalanan Menuju Air Terjun Jurang Senggani

Sekitar pukul 09.00 WIB atau lebih kami memutuskan untuk melakukan perjalan menuju air terjun jurang senggani yang terkenal itu. Dan berdasarkan info salah satu teman kami, cukup berjalan 30 menit saja kami akan sampai di tujuan kami. Nyatanya, realitanya tak seindah ekspektasi kami. 

*penunjuk arah yang beberapa kali kami temui dalam perjalanan,tanpa tahu akhirnya bagaimana*

Ternyata dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai air terjun. Bahkan kami yang sudah berjalan lebih dari satu jam pun belum juga mencapai tujuan kami. 


*jalan yang harus dilalui menuju air terjun menanjak terus :)*

Untungnya ditengah perjalanan kami bertemu tiga pendaki yang baru saja berkemah di atas. Dari sana kami tahu bahwa untuk mencapai air terjun, diperlukan waktu sekitar dua jam lagi dengan berjalan kaki dari titik dimana kami berada saat itu. Karena tanpa perbekalan yang memadai serta waktu yang semakin siang, akhirnya kami memutuskan untuk turun saja kembali ke area camping kami.

*salah satu pemandangan yang saya dapatkan selama perjalanan menuju air terjun walaupun akhirnya putar balik๐Ÿ˜‚*

Apakah kami kecewa? Sedikit tapi pemandangan yang kami lewati, momen perjalanan bersama teman, ngobrol di jalan benar-benar worth it. Walaupun keringat bercucuran padahal udaranya sejuk, nafas ngos-ngosan karena jalan kaki berjam-jam, kami tetap merasa puas dengan perjalanannya.

*dear teman-teman baruku yang super duper baik terimakasih sudah merawatku dengan baik๐Ÿ’›*

Jadi buat temen-temen yang memiliki rencana untuk berkemah di Buper Jurang Senggani serta berniat untuk melihat air terjunnya juga. Pastikan membawa perbekalan yang cukup dan stamina yang memadai ya, karena jalan yang dilalui menanjak terus. Jadi kalau kamu berangkat tanpa olahraga di hari sebelumnya, bisa dipastikan pulang camping badan penuh koyo.

Dan saya merasa ini healing terbaik yang saya dapat. Bertemu teman-teman baru yang super duper baik dan lucu-lucu, udara segar, pemandangan indah, serta sehari tanpa harus membuka sosial media apalagi whatsapp sungguh kenikmatan yang luar biasa.๐Ÿ˜

*area foto di belakang tenda kami*


*kenang-kenangan*

Oh ya untuk anggaran yang saya habiskan lumayan murah (sistem iuran), untuk sewa tenda dan lain-lain saya hanya menghabiskan budget kurang dari seratus ribu rupiah (tidak termasuk makanan pribadi). Jadi, saya merekomendasikan tempat ini sebagai salah satu pilihan yang mungkin teman-teman ambil untuk merencanakan camping yang murah meriah. Selamat mencoba setelah PPKM selesai yaa.

Jangan lupa jaga kesehatan teman-teman, semoga kita kuat melalui badai ini.

Baca juga : Camping di Coban Rambat


Komentar

  1. "healing" adalah kata terpenting disini.

    BalasHapus
  2. Wah, seru banget campingnya, Bunda!
    Yang cerita mistisnya diceritain juga seru, bunnnnn...

    BalasHapus

Posting Komentar