Hai, seseorang dari dimensi mimpiku, apa kabar?
Aku tak tahu sebenarnya kabarmu bagaimana, dan sejujurnya
aku pun tak pernah ingin tahu lagi. Dimensi apapun tentangmu nyatanya sudah ku
akhiri dalam imajinasiku. Aku sudah mengosongkan segala hal tentangmu dalam
pikiranku. Untuk apa dipertahankan? Jika nyatanya memang kita mungkin berada
dalam semesta yang berbeda. Entah dalam makna sesungguhnya atau dalam maknaku
pribadi.
Aku pernah menganggapmu sebagai sosok penyempurna mimpi panjangku, sampai suatu saat aku sadar bahwa kita memang hanya hidup dalam dimensi mimpi, saat itu.
Dunia kita tak pernah sama, mungkin multiverse memang ada
dalam kehidupan kita. Karena nyatanya bahkan untuk sekedar berbagi kabar kala
itu pun hal yang mustahil untuk dilakukan, bukan?
Dulu aku menyimpanmu dalam pikiran panjangku, juga dalam jangka panjang waktuku. Memastikanmu untuk tetap tinggal dengan aman dalam dimensi mimpiku.
Padahal aku atau kau pun tahu, bahwa terkadang beberapa hal yang ada di
dalam pikiran kita, hanya akan abadi disana, tak pernah terwujud dalam
realita. Lucu bukan?
Dan saat ini, saat dimensi mimpiku telah berakhir.
Aku bahkan mulai melupakan sosokmu seperti apa, yang dulu membuatku
mempertahankanmu dalam pikiran panjangku. Seperti apa kamu dan kenapa aku harus
memaksamu tinggal dalam dimensi mimpiku? Aku yakin bahkan saat ini aku bisa menertawakan
segala pikiran konyolku tentangmu saat itu.
Hanya jika suatu saat, saat aku yakin telah benar-benar
terbangun dari mimpiku, kemudian semesta tanpa sengaja mempermaikan perannya,
dan kita berjumpa tanpa sebuah kesengajaan. Aku akan menganggapmu sebagai orang
asing yang memang tak pernah hadir dalam hidupku. Ku mohon kau juga begitu.
Karena dulu dalam dimensi mimpiku kau akan menjadi rumah, tapi ternyata kau hanyalah tempat yang ku lewati tanpa pernah ku singgahi.
Feel-nya kerasa real banget, mbaaaa T____T Akan ada masanya, yg selalu menjadi impian, bisa menjadi asing kembali :")
BalasHapusmakasih mbaaa... memang beberapa mimpi harus diakhiri ya kak :")
BalasHapus