Yuk Menjadi Nasabah Bijak

 


Hai Orion readers, apa kabar? Semoga baik ya. Kali ini  ijinkan saya sedikit berbagi ya. Anggap saja kali ini saya berganti profesi menjadi penyuluh digital :)


Beberapa waktu yang lalu, selagi berselancar di instagram, saya memutuskan untuk memfollow akun resmi bank BRI. Saya pikir, sebagai nasabahnya sejak jaman sekolah dulu, dengan memfollow akun resmi bank BRI ini, saya akan mendapat berbagai informasi yang akurat dan bermanfaat dan tentu tidak menyesatkan.

Juga saya merasa, semakin kesini kasus penipuan yang berkaitan dengan pencurian data nasabah secara digital, semakin sering terjadi. Bahkan, beberapa terjadi pada orang yang saya tahu. 

Pun beberapa waktu terakhir ini, notifikasi yang beragam berisi peringatan dan himbauan untuk menjaga informasi pribadi nasabah juga sering saya dapatkan dari aplikasi BRIMO saya. 

Sepertinya memang, kasus pencurian data personal secara digital bagi nasabah bank semakin tak terkendali saat ini.

Berbicara mengenai Instagram bank BRI, sebagai manusia yang hidup di era sosial digital, kita harus paham bahwa mayoritas paltform media sosial memberikan tanda centang biru atau hijau pada akun-akun resmi yang terverifikasi. Baik itu milik personal, pemerintahan hingga perbankan. Untuk bank BRI sendiri semua akun resminya pada semua platform media sosial ditandai dengan centang biru atau hijau.

Sehingga, tanda ini dapat digunakan oleh masyarakat sebagai petunjuk bahwa akun ini resmi, benar dan dapat dipertanggung jawabkan setiap informasi yang dibagikannya.

Karena saat ini banyak sekali kasus penipuan yang mengatas namakan bank, perusahaan atau seseorang dengan menggunakan foto profil dan nama yang hampir sama, bedanya akun palsu tersebut tidak bercentang biru. Jadi harap lebih cermat ya Orions reader.

Seperti pengalaman saya beberapa waktu yang lalu. Tiba-tiba saja saya mendapatkan banyak DM di  instagram saya. Awalnya dari notifikasi pesan masuk yang saya liat, pesan ini saya kira benar-benar dari bank BRI. Karena memang seperti itu username yang digunakan. 

Karena penasaran akhirnya saya buka dulu satu notifkasi pesan pertama, dan isinya adalah sebuah link. Saya langsung menghapusnya karena jujur saja saya takut dan curiga bahwa ini adalah salah satu bentuk penipuan. Mengapa saya curiga?

Pertama akun tersebut tidak  bercentang biru. 

Kedua nama akunnya bukan bankbri_id(diikuti tanda centang biru) tapi bri123, bankbri atau sejenisnya. 

Ketiga, pesan tersebut hanya berisi link tanpa ada apa-apanya, yang berakibat fatal jika diklik. Jadi saya ambil kesimpulan, ini sebuah pesan penipuan.

Tidak hanya menggunakan username bank, bahkan ada yang menggunakan username sebagai pegawai bank BRI. Sungguh bikin geleng-geleng kepala bukan?

Setelah DM akun palsu tersebut membanjiri akun saya, saya pun jadi teringat. Pantas saja beberapa bulan terakhir ini penyuluhan digital dari BRI berupa pesan notifikasi BRIMO sering saya terima melaui handphone saya. Seperti gambar dibawah ini.

Mulai dari notifikasi untuk menjaga keamanan akun, tidak memberikan kode OTP pada siapapun, tentang soceng, sampai kemana harus melapor apabila sering menemukan akun-akun palsu yang mengatasnamakan BRI. Bersyukur banget sih BRIMO aktif banget menjadi penyuluh digital via notifikasi seperti ini. Thanks BRIMO :)

Kemudian saya berkontemplasi, semakin mudahnya kejahatan digital dalam dunia keuangan terjadi, dan semakin jahatnya manusia memanfaatkan kelemahan dan ketidaktahuan orang lain. Beruntung bagi yang sering mengedukasi diri dengan membaca artikel atau memantau postingan pada akun resmi media sosial bank tertentu. 

Bisa dikatakan, mencoba menjadi nasabah bijak yang teredukasi dengan benar adalah pilihan yang mudah. Kita tinggal memanfaatkan informasi dari berbagai sumber akurat dengan baik, dan memanfaatkan informasi dari berbagai platform penyuluh digital yang tersedia saat ini. Seperti pada akun instagram @nasabahbijak, apabila kalian nasabah BRI.

Maka, sebagai nasabah yang hidup di era yang serba digital dan bahkan penipuan pun terjadi secara digital, penting bagi kita untuk menjadi nasabah bijak yang selalu mau mengedukasi diri dan bijaksana terhadap setiap informasi yang kita terima. 

Siap untuk selalu update informasi terkait kejahatan dalam dunia keuangan, paham istilah-istilah yang terkait dengannya, dan memastikan bahwa diri kita mendapat informasi dari sumber yang benar yang dapat mepertanggung jawabkan kebenarannya.

Tetapi dibalik semua itu, saya bersyukur menjadi nasabah bank di era digital ini, karena hampir semua bank baik itu melalui akun sosial, maupun melalui aplikasi mobile banking-nya, gencar sekali melakukan penyuluhan digital yang sangat informatif dan variatif.

Oh ya, selain melalui DM instagram, bentuk penipuan ini juga bisa dilakukan melaui whatsapp, telepon, sms dan yang lainnya. Modus yang mereka lakukan berbeda-beda.

Pertama. Menyampaikan informasi perubahan tarif transfer antar bank. Kemudian oknum tersebut akan meminta korban untuk mengisi link formulir yang berisi data pribadi seperti PIN, OTP, password dan lainnya.

Kedua. Menawarkan program upgrade menjadi nasabah prioritas. Setelah mempengaruhi psikologis korban, oknum penipu akan meminta informasi pribadi seperti nomor Kartu ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC dan password.  

Modus-modus seperti yang saya tulis di atas sering terjadi dan merugikan banyak nasabah. 

Nah model kejahatan seperti ini tuh namanya adalah Soceng atau social engineering.

Apa Sih Soceng Itu?

Kseimpulan yang saya dapat dari berbagai artikel yang saya baca, soceng atau social engineering adalah sebuah kejahatan dalam dunia keuangaan, dimana mereka akan mengambil keuntungan dari korban dengan memanipulasi pikiran korban kemudian mengambil informasi pribadi dan membobol rekening korban.

Kebocoran data yang terjadidi era digital pada saat ini hampir mayoritas terjadi karena soceng. Kenapa?

Karena sejatinya sistem keamanan perbankan di negara kita ini sudah cukup baik dan sulit untuk dibobol. Oleh karena itu, oknum memanfaatkan soceng ini untuk mengeksploitasi psikologis korban, mempengaruhinya sehingga korban bersedia memberikan berbagai informasi pribadi seperti nomor rekening, pasword, nomor cvv/cvc dan sebagainya kepada pelaku atas kehendaknya sendiri.

That’s why, menjaga informasi personal apapun itu peting, dan  jangan mudah memberikan pin ATM atau password mobile banking kita kepada siapapun. Bahkan kepada saudara sekaligus. Karena kejahatan itu lebih kental daripada hubungan darah guys. Selalu waspada tidak pernah salah.

Sejauh ini memang kejahatan soceng adalah salah satu yang banyak terjadi pada nasabah perbankan. 

Karena kita hidup di jaman dimana informasi dan teknologi begitu mudah untuk di akses, begitupun dengan kejahatan di dunia teknologi. Menjadi nasabah Bijak ketika menghadapi kejahatan dunia keuangan atau dunia maya adalah bekal yang wajib kita miliki di era digital sekarang ini.

Tips dari Orion

Nah untuk berjaga-jaga agar kita semua terhindar dari kejahatan keuangan seperti soceng dan sebagainya, berikut ini tips dari saya untuk menjadi nasabah bijak. Yang saya dapat dengan merangkum dari beberapa notifikasi BRIMO, akun resmi beberapa bank, maupun tips dari Mba CS bank BRI beberapa waktu lalu saat saya melakukan pembaruan data.

Apa saja? Ini dia :

  1. Pastikan untuk mengganti pin atm atau mobile bankingmu secara berkala
  2. Jangan gunakan fitur save password yang disediakan oleh handphone kita  untuk menyimpan password mobile banking. Takutnya ketika Hadphone kita hilang, fitur ini akan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. (Thanks Mba CS atas tipsnya)
  3. Harap dipahami bahwa akun resmi bank apapun pada platform apapun pasti bercentang biru atau hijau
  4. Jangan  mudah menerima telepon dari nomor asing yang mengatas namakan bank. Baik yang mengaku pegawai bank atau yang lain.
  5. Hati-hati pada setiap pesan yang Anda terima. Jangan asal meng-klik link yang diberikan oleh siapapun, baik yang mengaku sebagai pegawai bank atau yang lain, untuk alasan apapun. 
  6. Follow akun  resmi bank yang kalian gunakan dan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat 
  7. Apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan berkaitan dengan kebocoran informasi nasabah bank atau hubungi nomor-nomor resmi yang disediakan oleh pihak Bank
  8. Terus mengedukasi diri
  9. Apabila anda nasabah BRI, follow akun @nasabahbijak dan akun resmi BRI. Karena disana banyak sekali informasi yang berguna.

Mari menjadi nasabah bijak yang cerdas dalam menerima informasi seputar dunia perbankan. Amankan informasi pribadi kita, dan amankan saldo rekening kita.

Sekian, salam nasabah bijak :)

Komentar

  1. Penulisannya runut sekali, Buuuun. Jadi semakin aware kalau ada penipuan mengatasnamakan bank gini :").

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih selalu support Bun... iya kudu hati-hati banget yaa :'')

      Hapus

Posting Komentar