Dear 26


Dear 26,
Hai kabarmu baik kan? Udah, stop nangisnya. Kamu tahu, aku begitu bahagia dan bersyukur bisa selalu bersamamu selama setahun penuh ini. Menghadapi badai pandemi bersama, tertawa, menangis, berpikir, dilema dan berjuang bersama. Maaf aku jarang memelukmu ataupun berterimakasih padamu atas semua yang telah kita lalui bersama. Aku sering lupa memberimu apresiasi, aku sering lupa memikirkanmu karena terkadang hidupku hanya sibuk memandang pencapaian orang lain atau mendengara komentar orang lain yang melelahkan. Padahal aku tahu, kau telah berjuang dengan saat keras setahun belakangan ini. Ah, maafkan aku ya, kuharap kau tak akan membenciku .

Kedepan aku akan belajar untuk lebih banyak memeluknya dan memberi banyak apresiasi kepadanya atas semua yang telah ia lakukan. Aku janji kok, kamu tenang aja. Udah cup nangisnya.😛

Terimakasih sudah mendengar banyak keluhan, banyak kerisauanku dan membuatku percaya atas setiap keputusan yang ku ambil. Terimakasih untuk menyakinkanku bahwa aku tak kan pernah menyesali atas setiap pilihanku. Terimakasih karena telah memberi begitu banyak pertimbangan dan pemikiran dewasa nan bijkasana kepadaku. Sungguh aku mencintaimu karena kau begitu berharga.

Aku teringat beberapa tahun lalu ketika aku tak bisa menentukan apapun pilihan yang ku inginkan, ketika aku selalu berkata iya atas setiap permintaan orang, dan terlihat lemah di mata orang lain. Dianggap terlalu banyak tingkah karena idealisme yang ku pegang dan berbagai komentar negatif yang terus terdengar ketika aku mejalani proses menemukan diriku. Hingga sampailah pada diriku yang sekarang.


Terimakasih banyak ya atas proses pendewasaannya selama setahun terakhir. Kau begitu berharga. Seperti kata seorang sahabatku bahwa berlian di dalam lumpur sekalipun tak akan mengurangi nilai berlian itu, pun dengan dirimu. Aku teramat bangga padamu, dan aku berjanji setelah ini aku akan menjadi pribadi yang lebih dewasa dan tenang dalam setiap mengambil keputusan. Aku berjanji akan membuatmu bangga karena telah membersamaiku selama setahun terakhir ini. Aku begitu mencintaimu 26.

Terimakasih dan doakan aku untuk tetap kuat dalam berjuang, seperti dalam doaku “oh Tuhanku aku meminta hati dan pikiran yang lapang atas setiap takdir-Mu yang akan datang padaku”. Ini bukan makna pasrah ya, tapi ini bentuk perjuangan doaku setelah peluh air mata ku korbankan.
Sama halnya dengan kawan yang datang dan pergi, pun denganmu kan. Tapi aku tak kan berlarut dalam kesedihan kok, karena aku percaya setiapa momen hidupku berharga. Kamu janji jangan nangis lagi ya, puk puk. Sekali lagi terima kasih, dan ingatlah bahwa aku selalu mencintaimu sampai kapanpun.

Komentar

  1. Semangat, Bundaaaa. Everyone will come and go, stay nice and gratefull to everymoment that come to you. Love you

    BalasHapus

Posting Komentar